Tuesday, December 29, 2015

Judgement

Sampai saat ini gw masih sering banget dengar kalimat kayak gini :

"Duh, kok tega sih ninggalin anak di rumah. Ibunya malah asik kerja."
"Enak ya di rumah bisa bareng anak terus"
"Enak ya kerja, gak harus ngurus anak terus"
"Yaa, gw kan kerja. Waktunya gak banyak, gak kayak IRT."

Seriously.
Bersyukurlah!

Bersyukurlah ketika harus menjadi "stay at home mom". Karena anda beruntung tidak melewati golden age anak.
Bersyukurlah! Karena anda beruntung bisa memeluk anak anda setiap saat. Ketika anda menjadi orang pertama yg melihat langkah pertama bayi anda.
Asaaaal, jangan sampai menjadi SAHM tapi kerjaannya ngegerutu terus pengen kerja, pengen ini, pengen itu. Anaknya diurus sama baby sitter, sementara ibunya asik ber-path. Jangan!

Jika sudah memutuskan jadi SAHM, lakukan dengan sempurna. Jadilah ibu yg produktif. Baca dan perdalam ilmu mendidik anak yg baik. Jangan sampai waktumu terbuang dengan selalu mengeluh akan cucian yg tak terselesaikan. Atau rumah yg selalu berantakan. Apalagi jika anak menangis tak mau berhenti.
Tentu sesekali boleh mengeluh. Namanya juga manusia :)

Bersyukurlah!
Ketika harus meninggalkan anak dan pergi bekerja. Maka gunakan waktu anda dengan baik di kantor. Gunakan untuk mengejar karier dan ilmu yg anda butuhkan. Gunakan untuk kemaslahatan bersama. Asaaaaal, jangan sampai menjadi wanita karier yg mengeluh di kantor karena tidak bisa bertemu bayi anda yg lucu. Jangan menjadi pekerja kantor yang hanya sibuk menggerutu dan bergosip bos sambil ber-facebook. Jangan!

Jika sudah menjadi WM, maka lakukan dengan sempurna. Jadilah wanita karier yang produktif. Kejar karier anda, jadilah wanita yg bermanfaat untuk agama dan bangsa. Jangan sia-siakan waktu anda yg berharga karena sudah meninggalkan anak anda dengan bergosip. Jangan sia-siakan waktu anda yg melewatkan fase terpenting anak anda dengan menggerutu.
Tentu, sesekali boleh mengeluh. Seorang ibu juga manusia bukan? :)

Seorang SAHM dan WM tentu sama-sama ibu. Mereka sudah berpikir seribu kali tentang keputusannya. Jangan sampai sesama ibu saling menilai dirinya lebih baik. Seorang SAHM belum tentu bisa bertahan melakukan rutinitas WM. Dan seorang WM juga belum tentu bisa melakukan segala hal yg dilakukan SAHM. Saling menghormati tentu akan indah bukan? Dibandingkan merasa paling susah, paling ribet, paling capek.
Kemudian mencibir secara langsung dan tidak langsung ibu lain yg berbeda dengannya. Percayalah, setiap ibu mempunyai cobaannya masing-masing. Tak perlu berada pada sepatu yg sama untuk dapat merasakan betapa istimewanya menjadi ibu.

Selamat hari ibu untuk seluruh ibu di dunia 😊

No comments:

Post a Comment