Judulnya panjang yaaaaaa...
Sebulan terakhir itu jadi ujian buat Mas U. Memang sebulan terakhir ini Mas U lagi tumbuh gigi, gak tanggung-tanggung langsung 6! Jadi otomatis buat makan pun susaaaah banget. Daya tahan pun menurun, dan dimulailah rentetan penyakit ini. Padahal sebelumnya, Mas U relatif jarang sakit setelah MPASI. Udah jarang banget ke dsa, kalo vaksin pun ke rumah vaksin untuk menghindari anak lain yg sakit di RS. Tapi namanya anak kecil, pasti ada aja ya yang bikin sakit hehehe.
HFMD (hand foot mouth desease) aka flu singapur ini emang lagi bener-bener beken beberapa bulan belakangan. Penyakit yang diakibatkan virus ini punya kemiripan dengan campak, cacar air, rubella, roseola dan DBD. Selain itu, bisa juga dengan membaca beberapa artikel dari milissehat maupun idai agar kita tau tentang penyakit tersebut.
Gejalanya demam, dan ruam keluar setelah demam. Tadinya gw udah curiga roseola, tapi waktu dihari kedua keluar blister, langsung deh ngerasa ini HFMD. Kekhasan penyakit ini ada di ruam yang hanya di tangan dan kaki (kadang sampai pantat) dan sariawan di mulut (that's why we call it HFMD). HFMD ini penyakit anak-anak, jaraaaang sekali menyerang orang dewasa tapi sangaaat menular ke anak lain. Penyakit ini favorit banget di sekolah maupun daycare karena ketika ada virus yang menempel di mainan, maka virus itu bisa menulari anak lain selama jangka waktu 4 hari atau sampai mainan tersebut dicuci. Terus Mas U dapet dari mana virus itu? Entahlah, Mas U belom sekolah dan gak daycare. Jadi mungkin tertular dari virus yang menempel di orang lain.
Penyembuhannya? Gak ada. Tunggulah dengan sabar sampai virusnya pergi, kurang lebih 8 hari setelah blister pertama keluar. Selama itu, anak harus diisolasi.
Nah setelah sembuh, Mas U sudah mulai mau makan lagi. Nafsu makan belum begitu baik karena gigi graham yang lagi erupsi langsung 4 biji itu rasanya lamaaaaa banget. Eh, Mas U udah keburu kena diare lagi.
Mas U gak pernah sakit sampai selemah dan selama sakit diare ini. Sehari bisa 6x diare disertai muntah. Makanan gak ada yang masuk, bahkan cemilan pun gak mau. Minum air putih, jus, susu, atau apapun gak mau. Hanya mengandalkan ASI yang udah ngepas ini aja. Pada hari ketiga, gw udah diskusi dengan dsa Mas U, dan memang sebaiknya observasi dulu (baca penanganan diare di milissehat dan idai yaaa). Gw tergolong gak panik karena udah baca-baca penanganan dan tanda bahaya penyakit, untuk diare ini ya dehidrasi. Ketenangan ibu yang merawat sangaaaaat penting untuk menghindari overtreathment dokter pada anak. Berdasarkan penelitian, dokter akan melakukan overtreathment ketika sang ibu panik saat anaknya sakit.
Balik lagi ke diare, kondisi Mas U saat itu super lemah, kalo kentut (yang bau kebangetan itu) pasti langsung diare air tanpa ampas. Jadi Mas U akan menangis jerit-jerit kalo dia gak sengaja kentut saat lagi mengulet diantara bobo karena harus dibawa ke kamar mandi. Tangisannya menyayat hati, udah kayak anak disiksa ibu tiri huhuhuhu.
Gw sempet down dan takut saat Mas U bener-bener lesu tanpa tenaga. Gimana pun rasanya kok miris banget melihat anak yang biasanya gak bisa diam tiba-tiba jadi lesu.
Penyembuhannya? Lagi-lagi gak ada. Hanya tinggal nunggu virusnya hilang sendiri sekitar 7 hari. Obat penghambat diare sangat gak disarankan karena akan merusak tatanan gerakan peristaltik alami di usus. Jadi hanya dibantu oleh suplemen untuk menggantikan zat-zat yang hilang selama diare seperti zinc, oralit, dan lacto-b (yang kesemuanya gagal diminumkan). Good news, Mas U udah vaksin rotavirus lengkap, jadi insyaAllah gejalanya gak akan separah anak yang belom vaksin.
Alhamdulillah dihari ketujuh, frekuensi diare mas U tinggal 2x dan esoknya sudah gak diare lagi. Seiring waktu, nafsu makannya pun sudah kembali.
Terakhir, ISK atau infeksi saluran kencing. Ini sebenarnya udah gw curigai dari beberapa bulan terakhir dimana Mas U bbnya naik dikiiiit banget. Biasanya bb yg merayap naik ini bisa disebabkan oleh ISK maupun ADB . Karena ADB membutuhkan screening pengambilan darah, jadi gw memutuskan untuk kasih suplemen zat besi tanpa screening. Kalo kata dsa Mas U, insyaAllah gak masalah karena kalo kelebihan pun akan terbuang dari tubuh. Untuk saat ini, kemungkinan ADB bisa dipinggirkan dulu sampai gw punya kesempatan (dan niat super) untuk screening ADB. Nah, pada pemeriksaan diare Mas U, dsa bilang ISK juga memungkinkan untuk diare. Waktu diperiksa pun penis Mas U sedikit memerah, jadi diputuskan untuk pemeriksaan lab urin.
Setelah hasilnya dinyatakan positif, mas U harus minum antibiotik dan mengurangi penggunaan pospak. Selain itu, dokter juga menyarankan untuk toilet training dan sunat secepatnya. Waaaah, ini bener-bener tugas yang berat buat gw. Hahahha
Alhamdulillah HFMD dan rotavirus udah berlalu, tinggal penyembuhan dari ISK dan memperbaiki daya tahan tubuh lagi. Semoga habis ini virus-bakteri-amoeba-kuman dan segala jenis penyakit gak mampir ke Mas U lagi.