Anak mana yang gak suka main air ayo mengaku?
Mas U senang sekali main air. Menurut gw, gak masalah bermain air atau bermain hujan asalkan dalam aturan orang tua. Dalam kasus ini, gw punya beberapa pertimbangan untuk mengizinkan Mas U bermain air atau hujan :
1. Main dengan pengawasan.
Namanya anak-anak tetap aja butuh pengawasan ya. Apalagi jika berhubungan dengan hal-hal seperti air yang bisa berbahaya. Jangan biarkan anak bermain sendiri bahkan ketika kita harus tinggal semenit pun.
2. Dalam kondisi sehat.
Kalau sedang batuk pilek apalagi demam tentu saja mainnya ditunda dulu. Jangan sampai niatnya agar anak senang tapi malah bikin tambah sakit.
3. Sudah mempersiapkan peralatan setelah bermain.
Misalnya handuk, baju ganti, penghangat (gw biasanya pake minyak kayu putih atau YLO lemongrass), dan sabun untuk mandi. Jadi anak terhindar dari kedinginan karena menunggu untuk dibersihkan.
4. Perjanjian
Nah, woro-woro ini penting. Mas U selalu dikasih penjelasan dia boleh bermain air jika ... (penjelasan di atas). Diharapkan anak akan mengerti jika tidak dalam kondisi ideal maka dia tidak akan meminta. Selain itu, berikan pengertian batasan waktu. Misalnya
"kita bermain hanya 10 menit ya, mas"
Setelah 5 menit berlalu, anak akan diingatkan, "oke, 5 menit lagi selesai nak"
Jadi anak tidak kaget karena permainan sudah selesai. Hal ini juga bisa mengurangi efek tantrum karena belum puas bermain. Walaupun dalam kasus Mas U kadang cara ini berhasil, kadang gak. Namanya juga anak-anak :D
Permainan air ini bisa di dalam atau luar ruangan. Misalnya Mas U diizinkan untuk main air sambil membantu ayah membersihkan mobil. Mas U gak sekedar semprot kesana dan kesini aja, tapi dia akan dengan antusias menyemprot mobil sambil bertanya macam-macam. Aktivitas sederhana bisa jadi sarat makna, kan? :)
No comments:
Post a Comment